. . : : WILUJENG SUMPING DI BLOG SIMKURING : : . .

LONGSOR DI CIPULARANG, Ratusan petugas PT Jasa Marga berupaya membersihkan tanah longsoran dari tebing di sisi Tol Cipularang yang menutupi seluruh badan jalan arah ke Bandung di Km 114.800, kemarin. Longsor terjadi akibat hujan deras yang turun sejak pagi hingga siang kemarin.


JAKARTA (SINDO) – Hujan deras sepanjang hari kemarin membuat lalu lintas di Jakarta macet parah.Hujan juga menyebabkan bencana tanah longsor hingga menutup ruas tol Cikampek,Purwakarta,dan Padalarang (Cipularang).

Kendaraan dari Jakarta yang menuju Bandung sempat macet hingga mencapai panjang 10 kilometer. Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan lebat masih akan mengguyur Jakarta dan sekitarnya hingga dua hari mendatang. Kemacetan parah yang melanda Jakarta kemarin disebabkan genangan air setelah diguyur hujan seharian.

Berdasarkan pantauan closed circuit television (CCTV) Traffic Management Center (TMC) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, kemacetan tidak hanya terjadi di jalan arteri,tapi juga di ruas tol dalam kota. Kemacetan terjadi di Jalan Gunung Sahari ke Ancol.Dari Pasar Baru mengarah ke traffic light Komando Armada Barat,Kuningan mengarah ke Jalan Buncit Raya macet parah.

Macet juga terjadi di Jalan Kapten Tendean, Pondok Kopi ke Tanah Abang, Salemba Raya menuju Senen dan sebaliknya. Jalan Singsingamaraja mengarah ke Blok M dan sebaliknya terpantau macet. Kawasan Casablanca mengarah ke Kampung Melayu dan sebaliknya juga macet.“Ruas tol dalam kota dari arah Cawang menuju Grogol dan sebaliknya terpantau macet.

Berdasarkan laporan, ada 33 lokasi ruas jalan di Jakarta yang tergenang air,” kata Koordinator TMC Kompol Sambodo Purnomo. Di Jakarta Utara, genangan air semakin tinggi karena bersamaan dengan pasangnya permukaan air laut. Di depan Pos I Pelabuhan misalnya, genangan air yang sebelumnya hanya 30 cm naik menjadi 40 cm.

Di depan Kodamar yang tadinya 40 cm menjadi 50 cm; lalu di Jalan RE Martadinata, depan Hotel Alexis, yang tadinya 40 cm, naik menjadi 50 cm. “Ada kemungkinan besar jika hujan terus mengguyur Jakarta, genangan air akan semakin luas. Dampaknya sudah pasti kemacetan di mana-mana,”tuturnya.

Hal yang sama terjadi di Jakarta Pusat, yakni di Jalan Pangeran Jayakarta,Perintis Kemerdekaan,dan Jati Baru. Genangan paling parah terjadi di Cempaka Putih dengan ketinggian mencapai 40 cm. Akibatnya, arus lalu lintas yang melintas dari arah Jalan DI Panjaitan menuju Jalan Yos Sudarso maupun ke Letjen Suprapto mengular hingga 2 km.

Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Jakarta Pusat AKP Rahmat Dahlizar mengatakan, genangan terjadi karena drainase atau saluran air tidak berfungsi secara maksimal. Akibatnya, air hujan tidak dapat mengalir hingga menyebabkan genangan. ”Kami telah menempatkan petugas di lokasi tersebut untuk mengatur lalu lintas, ”jelasnya.

Rahmat menambahkan, memasuki musim penghujan ada beberapa titik lokasi rawan kemacetan yang disebabkan genangan air. Untuk mengatasi kemacetan Polres Jakarta Pusat telah menyiagakan anggotanya di titik-titik rawan.

Sementara itu,Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasi I Jabotabek Akhmad Sujadi mengatakan, banjir setinggi 30 cm yang menggenangi Stasiun Kampung Bandan, Jakarta Utara, berakibat pada terganggunya 14 jadwal perjalanan kereta api menuju Jakarta.

Seluruh perjalanan kereta dari Bekasi dan Tangerang menuju Stasiun Jakarta Kota, termasuk KRL Blue Line, tidak dapat melanjutkan perjalanan. Menurut Sujadi, kereta dari Bekasi hanya sampai Stasiun Kemayoran, sedangkan kereta dari Tangerang sampai di Stasiun Angke, Jakarta Barat.

Sujadi menjelaskan, untuk mengatasi hal itu PT KA akan melakukan peninggian bantalan rel termasuk membangun drainase. Selain kereta dalam kota,keterlambatan juga terjadi pada kereta eksekutif Gumarang,Kertajaya, Argo Anggrek,dan Sembrani tujuan Jakarta.

”Keterlambatan terjadi sekitar 3–4 jam,”katanya. Keterlambatan ini akibat banjir yang terjadi di lintas utara, tepatnya di Stasiun Tegowanu sekitar 40 km dari Semarang. Untuk tiba di Jakarta,kereta harus melalui stasiun Gambrin, Gundih, Brumbung,dan Semarang.

0 Comments:

Post a Comment