. . : : WILUJENG SUMPING DI BLOG SIMKURING : : . .

JAKARTA - Penyebab jebolnya tanggul Situ Gintung pada Jumat dini hari hingga kini masih menyimpan misteri. Ketua Divisi Geologi Rekayasa-Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Imam A Sadisun menilai, jebolnya tanggul tersebut disebabkan erosi bawah permukaan di bagian hilir.

"Berdasarkan Peta Geologi Lembar Jakarta dan Kepulauan Seribu yang dibuat Turkadi dkk (1992), Situ Gintung berada pada satuan batuan endapan alluvial volkanik kuarter (Qav). Tanah yang umumnya kohesif hasil sebagai dari pelapukan endapan alluvial volkanik, cenderung mudah mengalami proses ini," kata Imam kepada okezone di Jakarta, Selasa (31/3/2009).

Dia menjelaskan, adanya reruntuhan tanggul akibat erosi ini diawali dengan retaknya lereng tanggul di bagian hilir, yang disusul dengan reruntuhan keseluruhan tanggul.

"Sebelum tanggul runtuh, banyak warga yang melaporkan bahwa mereka telah mengidentifikasi adanya retakan-retakan yang muncul di badan tanggul," tegasnya.

Hal ini juga diperparah apabila kondisi genangan air di Situ Gintung terlalu tinggi (overtopping). Sehingga naiknya genangan menyebabkan kenaikan hidrolis, tegangan efektif, dan tekanan pori yang cukup berarti di badan tanggul.

"Hujan deras yang terjadi beberapa hari sebelum jebolnya tanggul Situ Gintung, merupakan penyebab utama naiknya genangan air di Situ tersebut. Saya mencatat, intensitas hujan saat itu di atas rata-rata," tuturnya.

0 Comments:

Post a Comment