SELAMATKAN DIRI, Seorang pria Palestina memegang bendera putih saat menyelamatkan diri bersama warga Distrik Zeitun di Gaza City setelah Israel menyerang mereka kemarin. Pertempuran sengit terjadi setelah Israel mengirimkan pasukan cadangannya ke Gaza.
WASHINGTON(SINDO) – Presiden AS terpilih Barack Obama akan membuat tim khusus upaya perdamaian Timur Tengah di ”hari pertama” dilantik pada 20 Januari mendatang. Penegasan Obama itu diungkapkan dalam sebuah wawancara pada Minggu (11/1) malam dalam program televisi ABC's This Week.
Sikap itu merupakan jawaban atas berbagai pertanyaan tentang sikap diam Obama terhadap serangan Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 900 warga Palestina. ”Apa yang saya lakukan saat ini ialah mengumpulkan semua tim sehingga pada 20 Januari,mulai pada hari pertama, kami telah memiliki orang-orang terbaik yang akan bertindak cepat dalam proses perdamaian Timur Tengah secara utuh,”ujar Obama.
Menurut Obama, tim tersebut akan bekerja sama dengan seluruh aktor yang terlibat dalam konflik Timur Tengah. ”Mereka akan bekerja menciptakan pendekatan strategis yang memastikan bahwa Israel dan Palestina dapat memenuhi berbagai aspirasinya,” tutur presiden terpilih kulit hitam pertama dalam sejarah AS itu.
Hingga saat dilantik pada 20 Januari, Obama menegaskan bahwa pemerintahan Presiden AS George W Bush merupakan pihak yang berhak berbicara dalam masalah kebijakan luar negeri. Obama menyatakan akan melanjutkan sejumlah proses perdamaian.
”Saya pikir jika Anda mengamati, tidak hanya pemerintahan Bush, tapi juga dalam pemerintahan (Bill) Clinton,Anda dapat melihat garis besar pendekatan,” kata Obama. Obama menuturkan nasihat yang didapatkan dari Wakil Presiden AS Dick Cheney pekan lalu bahwa timnya harus melakukan studi secara cermat untuk pendekatan pemerintahan mendatang sebelum membuat langkah politik.
”Saya pikir itu merupakan nasihat yang sangat baik. Saya harus tahu apa yang terjadi sebelum kita dapat membuat keputusan dan kita tidak boleh membuat keputusan berdasarkan informasi yang salah atau retorika kampanye,” tandas presiden terpilih yang pernah bersekolah di Jakarta itu.
Di bawah pemerintahan Bush saat ini,AS dikecam dunia internasional tidak melakukan kritik keras terhadap Israel yang merusak proses perdamaian di Timur Tengah. Sementara kemarin, Mesir menyatakan, perundingan damai dengan pejuang Hamas berjalan positif.
”Hasil diskusi sangat positif.Hamas menyepakati perlunya penghentian pertumpahan darah di wilayah Palestina sesegera mungkin,” ujar kepala intelijen Mesir Omar Suleiman setelah bertemu dengan delegasi Hamas, termasuk anggota biro politik Hamas Imad Alami,di Kairo.
Pejabat Hamas menyatakan, delegasinya akan meminta klarifikasi sejumlah rencana Mesir untuk gencatan senjata demi mengakhiri 17 hari agresi militer Israel di Jalur Gaza. Rencana gencatan senjata itu akan mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza, diselenggarakannya pertemuan pejabat Israel dan Palestina, serta kembali dilakukannya pembicaraan rekonsiliasi Palestina.
Pada Sabtu (10/1), pemimpin politik Hamas Khaled Meshaal menegaskan, Hamas tidak akan menerima gencatan senjata jika tidak ada pencabutan blokade Gaza serta pembukaan semua perbatasan di wilayah Palestina, termasuk perbatasan Rafah di Mesir. (AFP/Rtr/syarifudin)