. . : : WILUJENG SUMPING DI BLOG SIMKURING : : . .

BANGKOK – Mantan Perdana Menteri (PM) Thailand Thaksin Shinawatra kembali mengeluarkan pernyataan keras terhadap pemerintah berkuasa kemarin.

Pernyataan itu semakin menghangatkan suhu politik di Thailand di bawah kepemimpinan PM Abhisit Vejjajiva yang dilantik pada bulan lalu. Dalam pernyataan yang disiarkan televisi satelit antipemerintah, Democracy Television (DTV),Thaksin menuding pemerintah Abhisit meniru gaya kepemimpinannya.

Bahkan, PM yang dikudeta pada 2006 itu menyatakan siap melakukan perlawanan politik dengan pemerintah berkuasa meski sendirian. ”Saya tidak peduli siapa yang meniru karena saya lebih peduli tentang rakyat. Namun, kalau itu sama dan orang yang menjalankannya berbeda, tentunya ini akan menciptakan hasil berbeda,” ungkap Thaksin.

”Ketika saya memerintah, saya telah mendengarkan rakyat yang mempunyai masalah. Saya tidak hanya sekedar berdiri di menara gading untuk sekedar mengeluarkan kebijakan,” tuturnya. Pernyataan Thaksin tersebut disampaikan beberapa jam setelah Abhisit menyampaikan rencana pemberian stimulus ekonomi untuk menanggulangi krisis di negara pascagelombang demonstrasi yang dilancarkan Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD).

Dalam pidatonya, Abhisit menyatakan kalau rencana itu tidak dapat berjalan, maka pemerintah kemungkinan besar mengajukan pinjaman kepada pihak asing pada paruh kedua 2009. ”Pemerintah tengah melakukan percepatan untuk membantu rakyat berpenghasilan rendah dengan memberikan 2.000 baht bagi buruh pabrik, pegawai negeri, LSM, dan guru,” ungkap PM Thailand lulusan Oxford University.

”Pelatihan juga tengah direncanakan bagi 500.000 warga yang kehilangan pekerjaan,”katanya. Thaksin menilai rencana pemulihan ekonomi Abhisit tidak mampu menyelesaikan krisis ekonomi di Thailand. Mantan PM Thailand yang kini di pengasingan itu menganggap stimulus tersebut sebagai kebijakan jangka pendek yang dipaksakan untuk menyelesaikan permasalahan jangka panjang.

”Kebijakan ini seperti memberikan rakyat uang untuk memotong rumput di halaman dan hari berikutnya, rumput tersebut akan tumbuh lagi sementara uangnya habis. Negara akan melihat rakyat kehilangan pekerjaan tahun ini karena krisis finansial global,”sindir Thaksin.

Selain itu,Thaksin mengkritik penunjukan salah satu pimpinan PAD sebagai anggota kabinet.Mantan pemilik salah satu klub sepak bola Inggris itu mengakui tidak menyerah melawan sesuatu yang dianggap sebagai ketidakadilan sejak peristiwa kudeta pemerintahannya.

”Jangan pernah berpikir untuk membunuh saya di luar karena kalau saya mati perjuangan ini tidak akan berhenti. Saya tetap akan berjuang demi keadilan,” ungkap Thaksin.”Apa yang saya inginkan adalah keadilan bagi saya, keluarga, dan rakyat. Kalau Anda ingin ini berakhir, saya ingin keadilan dimulai sekarang,” katanya lagi.

Pemerintah Thailand belum merespons pernyataan Thaksin yang disiarkan televisi satelit dengan latar belakang tidak diketahui.Sampai kemarin, Abhisit memilih diam dan tidak mengomentari seruan sekaligus kritikan Thaksin.

Abhisit terpilih sebagai PM Thailand melalui pemilu parlemen pada 15 Desember setelah Mahkamah Konstitusi setempat membubarkan partai berkuasa, Partai Kekuatan Rakyat (PPP). Praktis, pemerintah harus mengundurkan diri.

Dalam pemilu parlemen, beberapa partai kecil, anggota koalisi berkuasa, dan mantan anggota parlemen dari PPP, memberikan dukungan terhadap Abhisit dari Partai Demokrat. Naiknya Abhisit sebagai PM ternyata belum mampu meredam gejolak di Thailand. (AFP/Rtr/m ismail)

0 Comments:

Post a Comment