WASHINGTON - Amerika Serikat tetap mengupayakan berdirinya negara Palestina, meski pemerintahan Israel yang baru terbentuk, menolak memulai pembicaraan damai sebagai lanjutan dari kesepakatan Annapolis 2007.
"Kami harus bekerja keras untuk mencari langkah apa yang dapat dilakukan dalam proses ke depan. Ini tidak akan mudah," kata Robert Wood juru bicara Departemen Luar Negeri AS seperti dikutip Reuters, Jumat (3/4/3009).
Wood menambahkan, pihaknya terus mendorong serta mengingatkan kelompok-kelompok yang berkepentingan di Timur Tengah, akan kewajiban untuk tetap konsisten dengan kesepakatan yang telah dibuat.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Israel yang baru terpilih Avigdor Lieberman mengatakan, perjanjian Annapolis 2007 yang disponsori oleh AS, "tidak sah".
Untuk membicarakan masalah ini, Wood mengatakan, utusan khusus AS untuk Timur Tengah George Mitchell akan segera berkunjung ke kawasan itu.
"Kami akan terus berusaha mewujudkan solusi dua negara, karena kami yakin, ini yang terbaik bagi seluruh negara di kawasan itu," tegas Wood.